Welcome to My lovely Blog

Random

create your own banner at mybannermaker.com!
Copy this code to your website to display this banner!
http://adf.ly/EWRNQ

Hadiths/aLQur'an

Hadiths/aLQur'an
Dhul Hijja

ADAKAH JIN ITU SEPERTI UDARA (TIDAK BERBENTUK) ATAU MEMILIKI JASAD ?


oleh Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam Hafizhahulloh
Jin memiliki jasad dengan berbagai bentuk. Dalam hadits Abu Tsa’labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam “Al Asma wa Ash Shifat” (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta’liqnya terhadap Kitab “Al Misykaat” (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi’i Rahimahullah dalam “Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain” (1213) bahwa Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
الْجِنُّ عَلَى ثَلاثَةِ أَصْنَافٍ: صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ فِي الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ، وَصِنْفٌ يَحِلُّونَ وَيَظْعَنُونَ.
 Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompok memiliki sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompok berbentuk ular dan satu kelompok tidak menetap dan berpindah-pindah.”
Hadits ini merupakan dalil bahwa jin memiliki jasad dan tidak mungkin dipahami dari lafazh “satu kelompok memiliki sayap dan terbang di udara” bahwa jin tidak memiliki jasad karena sayap itu berjasad dan tidak mungkin sayap itu ada kecuali pada yangberjasad. Para malaikat pun memiliki sayap. Ada yang memiliki 2, 3, atau 4 sayap dan terbang ke langit yang tinggi dan dia memiliki jasad. Demikian pula Al Qur’an Al Karim menunjukkan bahwa jin yang terbang itu berjasad. Rabb kami berfirman mengabarkan tentang apa yang dikatakan oleh Ifrith kepada Sulaiman ‘alaihissalam
قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ
“Berkata Ifrith dari kalangan jin bahwa saya akan mendatangimu dengannya (dengan membawa singgasana Ratu Saba) sebelum engkau bangkit dari tempat dudukmu dan sesungguhnya saya kuat lagi terpercaya.” (QS. An Naml : 39).
Kalau Ifrith itu tidak memiliki jasad, maka dia tidak akan mampu untuk memikul apa yang dibawa dan tidak mampu pula untuk menjaganya. Demikian pula jin yang terbang di udara diciptakan dalam keadaan memiliki jasad yang sebenarnya berjalan di muka bumi. Jika mereka ingin terbang, maka mereka berubah bentuk lebih dahulu, kemudian terbanglah mereka. Adapun jin dan setan yang masuk ke dalam tubuh manusia untuk memberikan waswas dan yang lainnya, mereka berubah bentuk seperti udara. Perkara ini sudah diketahui dan merupakan dalil bahwa mereka berjasad.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa jin itu memiliki jasad dan orang yang berpendapat bahwa mereka seperti udara, tidak memiliki dalil dari Al Kitab dan As Sunnah. Dalil terkuat yang mereka jadikan sebagai hujjah adalah riwayat yang datang dari Wahb bin Munabbih sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syibly dalam kitab “Aakaamu Al Mirjaan fii Ahkaami Al Jaan” (31) bahwa dia berkata : ” Jin itu berjenis-jenis dan jenis jin yang asli adalah angin, mereka tidak makan, tidak minum dan tidak berketurunan. Diantara mereka ada jenis yang makan, minum, berketurunan dan menikah seperti As Sialy, Al Ghuul, Al Qathrub dan yang semisalnya”.
Jika riwayat tersebut shahih, maka sudah diketahui bahwa Wahb adalah seorang ahli sejarah dan dia menukilkan dari kitab ahli kitab, sedangkan kitab ahli kitab itu penuh dengan perubahan dan pengkaburan (antara yang haq dan yang batil, pen).
Sebagian mereka berdalil bahwa jin itu seperti udara yaitu angin, dengan sabda Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam :
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
“Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah“.(HR. Al Bukhari (6219) dan Muslim (2175) dari hadits Shafiyyah Radhiyallahu ‘anha).
Hadits ini bukan merupakan dalil bagi orang yang berpendapat demikian karena mereka berjalan di tempat peredaran darah, bukan karena pada asalnya mereka adalah udara. Akan tetapi, Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk. Oleh karena itu, pendapat yang mengatakan bahwa jin itu angin dan tidak berjasad, batil dan sangat jelas kebatilannya karena bertentangan dan bertabrakan dengan dalil-dalil yang banyak dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shahih dan telah diketahui secara pasti dari Islam, ijma, akal dan kenyataan yang kita saksikan.
Berikut ini akan saya sebutkan dalil-dalil secara global :
1. Jin itu makan dan minum
2. Jin menikah dan berketurunan
3. Jin berbentuk dan berubah bentuk menjadi bentuk manusia dan hewan
4. Jin melakukan berbagai jenis pekerjaan seperti bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lain seperti mengangkat beban berat dan yang lainnya
5. Jin merasakan berbagai keadaan seperti sakit, takut, kuat, lemah, hidup, mati dan yang lainnya
6. Jin dilihat oleh sebagian makhluk seperti keledai. Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
إذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا
“Jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya dia melihat setan.” (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729).
7. Ketika jin itu mampu untuk berubah bentuk menjadi bentuk manusia, maka dia mampu menyakiti manusia baik dengan memukulnya, membunuhnya maupun mencegahnya untuk bergerak dan yang lainnya.
Pada pasal ini kami telah memaparkan dalil-dalil dari para ulama dalam berbagai tulisan yang khusus membahas tentang jin dan setan seperti kitab ” Aakaamu Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan” karya Asy Syibly dan “Luqat Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan” karya As Suyuthi dan yang lainnya.
Orang-orang yang berpendapat bahwa jin itu berbentuk angin menganggap bahwa jin itu masuk ke dalam tubuh manusia dan berjalan di tempat peredaran darahnya, sehingga mereka menyangka bahwa mereka itu angin. Padahal tidak demikian, karena bisa diambil faedah dari ” berjalannya mereka pada tempat peredaran darah manusia” bahwa Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk sehingga mereka menjadi udara karena jin yang masuk ke dalam tubuh manusia mampu untuk membesarkan diri dalam tubuh manusia sampai dia mampu menguasai seluruh badan manusia.
Berdasarkan penjelasan ini, maka jelaslah bagi pembaca bahwa kita tidak mungkin mengingkari bahwa jin itu memiliki jasad.
Dari Kitab : Ahkaamul Ta’ammul Ma’aal Jin wa aa’daaburroqo’ Asy Syar’iyyah (Hukum Berinteraksi Dengan JIN dan Adab-Adab Ruqyah yang Syar’i)
Diterjemahkan Oleh Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi Hafizhahulloh  Sumber : Pustaka Ats Tsabat Balikpapan

* * *

BAGAIMANA JIN DAN SYAITAN ITU MASUK KE DALAM TUBUH MANUSIA SEMENTARA MEREKA BERJASAD ??

oleh Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam Hafizhahulloh

Jin dan syaitan memiliki jasad. Hakekat ini sudah diketahui dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali oleh orang yang jahil atau sombong. Adapun bagaimana jin itu mampu untuk masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan sedangkan mereka berjasad, maka kami katakan bahwa hal ini nyata dan merupakan keyakinan yang tidak terbantahkan.

Alasannya adalah bahwa Allah Subhaanahu wat’ala, telah memberikan kemampuan kepada jin dan syaitan untuk berubah dari penciptaan asal mereka dan perubahan ini bisa menjadi bentuk jasad yang lain. Misalnya, jin berubah bentuk menjadi manusia dan kadang-kadang berubah bentuk menjadi angin dan udara. Jin itu mampu berubah menjadi angin dan udara dengan izin Allah Subhaanahu wat’ala,sehingga mereka mampu untuk masuk ke dalam tubuh manusia dan berjalan di setiap urat dari urat-urat manusia sebagaimana mengalirnya air dalam urat-urat. Dalil yang menunjukkan tentang hal ini adalah sabda Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam,:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
” Sesungguhnya syaitan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah.”(HR. Al Bukhari: 7171 dan Muslim: 2175 dari hadits Shafiyyah Radhiyallahu ‘anha).
Dalam hadits Anas Radiallohu ‘anhu, yang diriwayatkan oleh Muslim (2611), Ahmad (3/229) dan selain keduanya bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam,bersabda :
لما صور الله آدم في الجنة تركه ما شاء الله أن يتركه فجعل إبليس يطيف به ينظر ما هو فلما رآه أجوف عرف أنه خلق خلقا لا يتمالك
“Ketika Allah membentuk Adam di surga, Allah pun meninggalkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Maka Iblis pun mengintari (Adam) dan memperhatikan bagaimana keadaannya. Ketika melihat ada sisi yang kosong, maka dia pun mengetahui bahwa Allah telah menciptakan satu ciptaan yang tidak mampu untuk menahan diri.”
Bukti nyata akan hal itu tatkala orang yang kerasukan mendapati waswas dalamdirinya yang bukan merupakan kehendak jiwanya yang diluar keinginannya. Bahkan sebagian manusia dikuasai oleh syaitan dengan waswas sampai syaitan bisa menguasainya secara keseluruhan sehingga dia melakukan berbagai perbuatan yang memudharatkan dirinya seperti memukul, membunuh dan yang lainnya.
Dari Kitab : Ahkaamul Ta’ammul Ma’aal Jin wa aa’daaburroqo’ Asy Syar’iyyah (Hukum Berinteraksi Dengan JIN dan Adab-Adab Ruqyah yang Syar’i)
Diterjemahkan Oleh Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi Hafizhahulloh Sumber : Pustaka Ats Tsabat Balikpapan

* * *
 

=Analogi Sebatang Pohon=


Belajarlah daripada kesabaran dan ketabahan sebatang pohon. Pohon yang besar mampu menahan ribut dan taufan kerana ia mempunyai batang yang kukuh dan kuat. Bermula dari benih yang kecil ia tumbuh menjadi pohon yang besar dan semakin kuat akarnya. Sebelum menjadi sebatang pohon yang kuat, ia belajar menahan teriknya matahari, kuatnya angin, dinginnya hujan dan gangguan daripada manusia dan haiwan.Setelah melalui semua itulah, daripada sebiji benih yang tidak terlihat, menjadi tunas yang bercambah dan akhirnya bertukar menjadi pohon yang besar.
Marilah kita menjadi insan(manusia) yang tidak kalah dengan keadaan dan suasana. Seperti Ikan di lautan masin, meskipun sekitarnya masin namun dagingnya tetap tawar.
 

=Tanda Kemunculan Imam Mahdi (1) & (2)=



Tanda-tanda Kemunculan Imam Mahdi (I)
Ayatullah Ibrahim Amini
Diskusi mulai tepat pukul 08.00 malam di kediaman Dr Jalali. Ia membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan pertama.
Dr Jalali : Tuan Hosyyar, sudikah Anda menjelaskan kepada kami, bagaimanakah kemunculan Imam Mahdi, Pemilik Perintah itu ?

Tuan Hosyyar : Dengan mempelajari hadis yang diriwayatkan oleh Ahlul Bait, ia muncul ketika dunia telah siap menerima secara psikologis pemerintahan Allah dan ketika syarat-syarat telah sepadan dengan gagasan atas pemerintahan sejati, Allah akan mengizinkan untuk melangsungkan revolusi sempurnanya. Ia akan tiba-tiba muncul di Mekkah dan seorang penyeru Allah akan mengumumkan ke seluruh dunia bahwa Imam telah muncul. Sejumlah orang terpilih, yang jumlahnya dalam banyak hadis ditentukan sekitar 313 orang, menjadi orang-orang pertama yang menanggapi seruannya, dan akan tertarik kepada Imam bagaikan besi kepada magnet pada saat-saat pertama kemunculannya.
Imam Al-Shadiq as meriwayatkan : “Ketika Imam Zaman muncul, golongan muda dari pengikutnya (syi’ah), tanpa penunjukkan terlebih dulu, akan bangkit dan sampai di Mekkah pada gelapnya malam.”1
Pada waktu itu Al-Mahdi akan menyerukan kepada seluruh dunia untuk bergabung dengan gerakannya. Orang-orang yang telah menderita dan kehilangan seluruh harapan 
atas situasi tersebut akan berkumpul di sekeliling beliau dan akan memberikan 
bai’at kepadanya. Pada waktu yang singkat sejumlah pasukan besar yang terbangun 
dari kesadaran, pengorbanan, dan orang-orang pencari-pembaruan di dunia 
akan siap dipimpin olehnya.
 Imam Al-Baqir dan Ash-Shadiq – ‘alaihimassalam – telah menjelaskan para 
pembela Al-Qa’im Al-Mahdi sebagai berikut :
Mereka akan menduduki daerah timur dan barat dunia, akan 
membawahi semuanya atas perintah Imam. Setiap orang
 dari tentara ini akan mempunyai kekuatan empat puluh 
orang kuat manusia. Hati mereka lebih keras daripada batangan
 besi sehingga barisan mereka kepada tujuan di mana ketika mereka
 mendapati gunung yang terbuat dari besi mereka akan
 mengatasi dengan kekuatan dalam mereka. Mereka akan 
meneruskan perjuangan sampai ridha Allah diperoleh.2
Pada waktu itu, para penguasa yang arogan dan penuh dosa,
 yang tidak memiliki kesadaran bahkan merasakan ancaman, 
akan keluar dengan pertahanan, menyeru kepada semua kekuatan
 oposisi dari para pengikut mereka sendiri. Namun laskar keadilan 
dan reformasi yang merasa jijik dan muak akan kezaliman 
dan penyiksaan kekuatan para durjana, akan mengambil keputusan 
untuk menyerang mereka secara serentak dan dengan upaya 
habis-habisan. Dengan pertolongan dan sanksi Allah laskar Al-Mahdi akan menyapu habis mereka. Kekaguman dan ketakutan akan menghinggapi orang-orang yang selamat yang sepenuhnya akan berserah diri kepada kebenaran, pemerintahan yang adil.
Dengan melihat pemenuhan dari banyak tanda yang dijanjikan dalam hadis-hadis, sejumlah besar orang kafir akan berpaling kepada Islam. Orang-orang yang tetap dalam kekafiran serta kejahatan mereka akan diperangi oleh laskar-laskar Imam Mahdi. Satu-satunya pemerintahan yang berdaulat di seluruh dunia adalah Islam dan manusia akan berusaha keras secara giat untuk melindunginya. Islam akan menjadi agama bagi setiap manusia dan akan masuk ke seluruh bangsa dunia.
Nasib Orang-orang Kafir
Dr Jalali : Apa yang terjadi kepada orang-orang kafir dan orang-orang musyrik ?

Tuan Hosyyar : Dari bacaan Alquran serta literatur hadis hal itu muncul selama kekuasaan serta kekuatan pemerintahan Al-Mahdi yang akan dijauhkan dari orang-orang kafir non-tauhid3 dan materialistik, dan akan ditetapkan pada kekuasaan kaum Muslim dan orang-orang yang pantas lainnya di dunia. Mari kita lihat, sebagai contoh, ayat-ayat tertentu dalam Alquran : Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan ajaran yang hak agar Dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik benci (Ash-Shaff, 61 : 9)
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman di tengah-tengah kamu dan melakukan amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan bahwa Dia sesungguhnya akan menetapkan bagi mereka agama mereka bahwa Dia telah menetapkan bagi mereka agama yang diridhai-Nya, dan Dia benar-benar akan menggantikan (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan : Mereka akan tetap menyembah-Ku, tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Ku. (Annur, 24 : 55). Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka para imam (pemimpin) dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi) (Qashash, 28 : 5).
Ayat-ayat Alquran ini memberikan kabar gembira bahwa akan datang ketika kekuasaan pemerintahan dunia berada di tangan orang-orang mukmin dan Muslim sejati serta setia, dan ajaran Islam (berserah diri kepada Kehendak Allah) mengalahkan semua ajaran lain dan benar-benar mengungguli semuanya. Hadis-hadis membicarakan sekitar periode pemerintahan Al-Mahdi dan menjamin orang-orang Mukmin bahwa kekuatan orang musyrik dan orang munafik akan dibinasakan dari muka bumi. Setiap orang menjadi mukmin sejati dalam tauhid. Nabi Muhammad Saww, sebagai misal, bersabda : Bahkan sekiranya ada sisa waktu satu hari dalam kehidupan bumi, Allah akan membangkitkan dari seorang laki-laki dari keturunanku yang namanya dan akhlaknya sepertiku, dan julukannya adalah Abu Abdullah. Melaluinya, Allah akan membangkitkan agama-Nya dan membawanya kembali kepada kejayaannya semula. Allah juga akan memberkatinya dengan kemenangan dan tidak seorang pun di bumi ini melainkan mereka yang menyatakan tauhid. Nabi Saw ditanya tentang dari keturunan siapa Imam Mahdi itu muncul. Beliau menepukkan tangannya kepada Imam Husain, dan berkata : “Dari keturunannya.”4. Imam Al-Baqir telah menyampaikan sebuah hadis yang beliau berkata : “Al-Qa’im dan para pengikutnya akan berperang sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi orang yang menyekutukan Allah.”5
Nasib Orang Yahudi dan Kristen
Dr Jalali : Karena orang Yahudi dan Kristen adalah pengikut kitab samawi yang mengajarkan monoteisme, apa yang akan terjadi kepada mereka ketika Al-Mahdi muncul ?

Tuan Hosyyar : Makna yang muncul dari beberapa ayat Alquran tampak menunjukkan bahwa mereka akan berselisih sampai Hari Kiamat terjadi. Allah berfirman dalam surah Al-Ma’idah ayat 4 : Dan di antara orang-orang yang mengatakan : “Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani”, ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, namun mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat.
Dalam surah Ali Imran ayat 55, Dia berfirman : (Ingatlah) ketika Allah berfirman : “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga Hari Kiamat. Juga dalam surah Al-Ma’idah ayat 64, Allah berfirman : Orang-orang Yahudi berkata : ‘Tangan Allah terbelenggu” sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. Tidak demikian, tetapi tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Alquran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi sebanyak-banyaknya di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai Hari Kiamat.
Sebagaimana Anda lihat, pembacaan harfiah dari ayat-ayat ini mendorong pengertian bahwa penganut agama Yahudi dan Kristen akan berselisih sampai Hari Kiamat. Sebagian riwayat membenarkan observasi ini. Demikianlah, sebagai contoh, Abu Bashir bertanya kepada Imam Ash-Shadiq, “Apakah yang akan dilakukan oleh Pemilik Perintah (Imam Mahdi – pen.) kepada ‘ahlul-dzimmah ?” Imam as berkata, “Seperti Nabi beliau akan merundingkan waktu dengan mereka, dan mereka akan membayar jizyah, seraya menerima kedudukan inferior mereka [dalam masyarakat Muslim].”6
Dalam hadis lain Imam Al-Baqir as berkata : Pemilik Perintah dinamai Al-Mahdi karena ia akan menggali dari kitab Taurat dan kitab-kitab samawi lainnya dari gua di Antakiah. Dia akan memutuskan hukum pada pemeluk Taurat dengan Taurat; kepada penganut Injil dengan kitab Injil; kepada penganut Zabur dengan kitab Zabur; kepada penganut Alquran dengan Alquran.7
Ada hadis-hadis yang hanya membicarakan lawan dari apa yang dikatakan Alquran dan hadis-hadis yang dikutip di atas. Ada hadis-hadis yang meriwayatkan bahwa selama pemerintahan Al-Mahdi tidak ada masyarakat lain kecuali masyarakat Muslim. Al-Mahdi akan menawarkan agama Islam kepada orang Yahudi dan orang Kristen; jika mereka menerimanya mereka akan selamat. Jika sebaliknya mereka akan dibunuh. Dengan demikian, misalnya, Ibn Bukair bertanya kepada Imam Al-Ridha, dalam hadis berikut, mengenai tafsir dari ayat berikut : “Kepada-Nya segala sesuatu tunduk/berserah diri yang ada di langit dan di bumi, secara taat dan terpaksa.” Imam as menjawab : Ayat khusus ini diwahyukan sehubungan dengan Al-Qaim. Ketika ia muncul ia akan menyampaikan ajaran Islam kepada orang Yahudi, Kristen, Sabi’in, dan orang-orang musyrik di timur dan di barat. Setiap orang yang menerima Islam secara sukarela akan diperintahkan untuk shalat, membayar zakat, dan melakukan semua perbuatan wajib; dan setiap orang yang menolak Islam akan dibunuh. Hal ini akan terus berlangsung sampai tiada yang tersisa kecuali orang yang beriman dan para muwahhid di manapun di seluruh muka bumi.
Ibn Bukair berkata kepada Imam dalam masalah tersebut bahwa betapa banyak orang-orang yang akan dibunuh. Imam berkata : “Kapanpun Allah menghendaki sesuatu untuk bertambah atau menurun Dia berkuasa melakukannya.”8 Dalam hadis lain, Imam Al-Baqir menyebutkan bahwa Allah akan membukakan arah barat dan timur bagi Imam Keduabelas. Ia akan mengadakan peperangan sampai tiada agama lain selain agama Muhammad.9 Dalam tafsirnya atas ayat yang mengatakan : “Dia (Allah) akan memenangkannya ( Islam ), meskipun orang-orang kafir membencinya,” Imam berkata : “Dia akan melakukannya sedemikian rupa sehingga tiada satupun yang tersisa kecuali mereka yang menerima agama Muhammad.”
Dengan demikian, ada dua macam hadis : satu yang menggembirakan dan yang lainnya memberatkan. Bagaimanapun, itu mesti ditunjuk bahwa hadis-hadis yang sesuai dengan Alquran memiliki jumlah yang lebih besar daripada yang sebaliknya, dan oleh karenanya yang belakangan mesti ditolak sebagai tidak dipercaya. Jadi, orang Yahudi dan Kristen akan tetap berada pada pemerintahan Imam Keduabelas, namun mereka pasti telah menghapus keimanan mereka akan trinitas dan semua bentuk kepercayaan yang berhubungan dengan mempersekutukan Allah, dan menjadi penyembah Tuhan Yang Satu. Mereka akan terus tinggal di bawah perlindungan pemerintahan Islam. Pada saat yang sama, pemerintahan yang korup dan tiranis akan punah, dan kekuasaan akan diselenggarakan oleh kaum Muslim yang berkualitas baik. Islam akan menjadi agama dunia, memperoleh hak yang lebih tinggi daripada agama lainnya dan seruan Keesaan Tuhan (tauhid) akan dikumandangkan ke seluruh penjuru dunia. Dalam hal ini, 
Imam Ash-Shadiq telah mengatakan : “Ketika Al-Qa’im kami bangkit tiada tempat manapun di dunia di mana orang takkan mendengar kesaksian : Asyhaddu an la ilaha illallah, wa asyhaddu anna Muhammadarrasulullah.
”10 Menurut Imam Al-Baqir : “Ketika Al-Qa’im melaksanakan perintah semua pemerintahan tidak bertuhan menjadi sirna secara permanen.” Lebihjauh, dalam menjelaskan ayat “ketika mereka akan dikonsolidasikan mereka akan menegakkan shalat dan membayar zakat,” Imam berkata : “Ayat ini diturunkan guna 
menjelaskan para imam, Al-Mahdi dan para pengikut setianya.
 Allah akan menjadikan mereka para pemimpin di timur dan di barat,
 dan melalui mereka Allah akan membentengi agama dan 
menghapus bid’ah dan kepalsuan [penafsiran di dalamnya]. 
Sesungguhnya orang-orang yang bodoh ini telah 
meninggalkan kebenaran. Semuanya ini akan diselesaikan 
dengan cara sedemikian sehingga di dunia tidak
 menyisakan sedikitpun kezaliman. Beliau akan melaksanakan 
kewajiban amar makruf nahi munkar.11
Dalam riwayat lain Abu Bashir berkata bahwa ia bertanya ke 
Imam Ash-Shadiq, “Siapakah Al-Qa’im dari Ahlul Bait.” Beliau menjawab :
Wahai Abu Bashir, ia adalah keturunan kelima dari putraku, Musa, putra dari salah seorang budak wanita terbaik. Kegaibannya begitu panjang sehingga sekelompok manusia jatuh dalam keraguan. Setelah itu Allah akan memunculkannya kembali dan
 membantunya menaklukkan seluruh dunia.
 Isa bin Maryam akan turun [dari langit] dan akan shalat di 
belakangnya. Pada sore tersebut langit akan cerah 
dengan cahaya Allah dan seluruh tempat di bumi tempat 
selain Allah disembah menjadi rumah ibadah yang dibaktikan kepada Allah. Agama sepenuhnya akan 
menjadi kepunyaan Allah, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.12
Ir Madani : Saya teringat riwayat yang berhubungan dengan topik tersebut, namun karena waktu berjalan cepat, saya akan membicarakannya pada pertemuan kita selanjutnya.
Diskusi ditutup untuk malam itu dan diputuskan bahwa diskusi selanjutnya akan dilangsungkan di rumah Dr Jalali. [Buletin Al Jawad Edisi ke-6/Tahun IX/Sya'ban 1420 H/R]
Sumberpena :
1. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal. 370.
2. Ibid., hal. 327.
3. Frasa kuffar-i ghayr-i kittabi merujuk kepada orang-orang musyrik yang bukan Kristen, Yahudi, ataupun Zoroaster. Yang belakangan ketiganya 

diakui dalam syari’ah sebagai muwahhidun, yakni monoteis. [A.A. Sachedina].
4. Itsbat al-hudah, jilid 7, hal. 215, 247.
5. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal. 345.
6. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal. 376, 381.
7. Nu’mani, Kitab al-Ghaybah, hal. 327.
8. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal. 340.
9. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal. 390.
10. Ibid., hal. 340.
11. Ibid., jilid 51, hal. 47.





Tanda-tanda Kemunculan Imam Mahdi (II)

Ayatullah Ibrahim Amini
Pertemuan dimulai di rumah Dr Jalali. Diskusi ini diadakan guna memenuhi rasa penasaran tentang sejumlah isu yang berhubungan dengan topik Imam Keduabelas (as) yang diangkat, didiskusikan , dan dianalisis secara kritis dalam bagian yang bergerak lebih jauh. isu penting berikut adalah nasib umat lain di bawah pemerintahan Al-Mahdi.
Apakah Mayoritas Manusia di Bumi akan Dibunuh ?
Ir Madani : Sebagaimana Anda tahu kaum Muslimin saat ini adalah kaum minoritas di dunia. Sedangkan mayoritas yang cukup besar yang mendiami planet ini adalah non-Muslim. Kaum Syi’ah adalah juga minoritas kalau dibandingkan dengan mazhab Islam lainnya. Di kalangan Syi’ah sendiri, pasti bisa ditunjuk dengan segala kejujuran, masih banyak pelaku maksiat dan orang-orang yang menyimpang. Dengan berpijak pada hal-hal yang bergerak di masyarakat, di samping beberapa deduksi analogis, kawasan agama ini di dunia adalah tidak mungkin berubah secara drastis. Adalah mungkin menduga bahwa pada saat ketika Al-Mahdi muncul, kaum Syi’ah masih tetap minoritas. Pertanyaan saya adalah : Apakah logis dan dapat dipercaya guna menjamin bahwa mayoritas penduduk dunia akan gampang menyerah dan tidak akan melawan ketika mereka dieliminasi oleh pasukan Imam Zaman ? Lebih jauh, jika mayoritas penduduk dunia akan dibunuh, lantas bumi ini akan tampak seperti kuburan massal. Apakah ini berarti bahwa kaum Syi’ah akan memerintah kuburan besar ini ?
Tn Hosyyar : Sebenarnya kita tidak mempunyai informasi yang cukup tentang dunia masa depan. Kita tidak dapat berspekulasi tentang masa depan berdasarkan masa lalu. Perkiraan kaum Muslimin akan situasi sekitar kondisi manusia adalah bahwa kemanusiaan telah ada dalam aras kesempurnaan dalam pengertian kapabilitas dan mentalitas. Bersama revolusi Al-Mahdi, bahkan mereka akan lebih siap menerima kebenaran.
Acapkali kita mendengar bahwa kaum intelektual di Timur dan di Barat telah menyadari bahwa tradisi dan agama mereka sendiri tidak mempunyai kemampuan memuaskan kesadaran mereka. Pada saat yang sama, kehausan alamiah untuk menyembah Allah dan untuk mencari suatu agama belum sepenuhnya memuaskan dan tidak memberikan kepada mereka kedamaian. Mereka mencari suatu agama yang bebas dari segala jenis kepercayaan takhayul dan yang menyimpang, dan pemilik kekuatan spiritual dapat memberikan kepada mereka dengan makanan yang memuaskan. Adalah dengan menjaga hal ini pencarian manusia akan jalan yang dapat memuaskan pertanyaan spiritual di mana ia dapat berspekulasi tentang perjalanan masyarakat manusia masa depan menuju penemuan kebenaran pengetahuan Islam serta keabadian ajarannya. Pada noktah tersebut, hal itu akan menjadi bukti bagi mereka bahwa satu-satunya akidah yang merespon secara positif atas kebutuhan batin dan menjamin kebahagian fisik dan mental adalah Islam.
Sayangnya, kita tidak dilengkapi dengan baik, makna keberanian dan kekayaan, guna menginformasikan kepada manusia di pelosok dunia akan kebenaran Islam dan ajaran sucinya. Namun, pencarian manusia akan kebenaran, pada satu sisi, dan syariat Islam yang ditetapkan dengan baik, di sisi lainnya, pada akhirnya akan membiarkan masalah selesai dengan sendirinya. Pada saat yang tepat, penduduk dunia akan memeluk ajaran Islam dengan berbondong-bondong, menjadikan mereka kaum mayoritas.
Lagipula, berdasarkan syarat yang berlaku umum pada waktu kemunculannya, orang dapat berspekulasi bahwa ketika Al-Mahdi yang dijanjikan muncul dan menampilkan kebenaran Islam kepada dunia, memberitahukan kemanusiaan tentang revolusi Islam dan aspek-aspek reformatif, sejumlah besar manusia akan menerima Islam. Dengan demikian, mereka akan menyelamatkan nyawa mereka sendiri dari pembunuhan. Karena, di satu sisi, mereka pasti menyempurnakan kemampuan mereka untuk merasakan kebenaran agama dan, di sisi lain, mereka pasti menyaksikan keajaiban yang dilakukan oleh Imam Zaman, Lagipula, mereka akan menjumpai kondisi-kondisi sosial yang luar biasa dan tak dapat dipahami, dan seruan dari pemimpin revolusi akan sampai ke telinga mereka. Situasi ini akan mengarahkan beribu-ribu dan beribu-ribu manusia memeluk Islam di tangan Al-Mahdi, dengan demikian, menyelamatkan diri mereka sendiri dari kehancuran.
Mengenai orang-orang yang bertahan pada kemusyrikan mereka setelah tanda-tanda ini, Ahli Kitab yakni Yahudi dan Kristen, akan terus menerima perlindungan dari pemerintahan Islam. Kaum kafir pendosa dan menyimpang akan dibunuh oleh penegak keadilan universal, Al-Mahdi. Jumlah dari kelompok kedua, oleh karenanya, tidak signifikan
Ajaran-ajaran Islam akan Disebarkan ke Seluruh Dunia dari Qumm
Dari hadis yang diriwayatkan oleh Ahlul Bait hal itu muncul bahwa dalam masa depan yang tak lama lagi pemapanan ajaran Syi’ah, telah terkuasai lebih baik daripada sebelumnya di mana ajaran-ajaran Ahlul Bait dalam persoalan-persoalan akidah dan amal, akan keluar dari keadaan yang kacau, menggembleng dirinya sendiri dengan teknologi komunikasi modern, dan mulai mencapai kepada manusia di seluruh pelosok dunia dengan informasi yang tepat tentang ilmu Alquran dan Islam. Mereka akan memperkenalkan kembali ajaran-ajaran Islam yang menjamin kebahagiaan manusia dan akan menekankan faktor-faktor yang menegaskan keunggulan dan kemajuan Islam. Dengan cara ini mereka akan menyiapkan jalan untuk kemunculan Imam Keduabelas – ‘alaihi salam. Semoga hari itu semakin dekat !
Dalam salah satu hadisnya Imam al-Shadiq berkata:”Segera kota Kufah akan kosong dari orang-orang beriman. Pengetahuan [agama] akan menghilang dari daerah itu bagaikan seekor ular yang menghilang dari sarangnya masuk ke dalam bumi [tanpa meninggalkan jejak apapun]. Kemudian ilmu agama akan muncul kembali di kota yang disebut Qumm. Kota tersebut menjadi harta karun ilmu agama dan keutamaan. Dari sana akan menyebar luas ke seluruh dunia, sepenuhnya menghilangkan kebodohan dalam persoalan-persoalan agama di antara kaum lemah, termasuk kaum wanita [yang akan mendukung proses ini dengan mempelajari lagi ajaran Islam]“.
“Ini akan berlangsung dekat dengan kemunculan Al-Qa’im kami. Dengan cara ini, Allah menjadikan Qumm dan para penduduknya sebagai pengganti hujjah-Nya. Jika ini tidak terjadi, bumi akan tenggelam, membenamkan penduduknya, dan di bumi tidak ada hujjah. Ilmu agama akan melintasi bangsa-bangsa dari Qumm dan hujjah Allah akan diterima manusia dengan cara sedemikian sehingga tak seorang pun di bumi yang belum mendengar ajaran Islam dan kebijaksanaannya. Menyusul keadaan ini terjadi Al-Mahdi pun akan bangkit. Hukuman Allah dan siksaan-Nya akan siap dilaksanakan, karena Allah memastikan balasan-Nya hanya ketika manusia telah menolak hujjah-Nya”. 1
Dalam hadis lain, Imam as berkata:”Allah menjadikan kota dan para penduduknya untuk berperan sebagai hujjah (bukti) terhadap seluruh tempat lainnya. Dia akan menjadikan Qumm juga sebagai hujjah yang mengatasi tempat-tempat lain, dan melalui penduduknya Dia akan menjadikan suatu argumen terhadap mereka, termasuk manusia dan jin, yang menolak hujjah Eksistensi-Nya. Allah tidak akan menghinakan dan mencemarkan kota Qumm dan penduduknya; sebaliknya mereka akan selalu menikmati rahmat dan pertolongan Allah”.
Beliau meneruskan perkataannya:”Agama dan kesalehan di Qumm, semakin berkurang, tidak menarik perhatian manusia. Bukankah ini keadaan bahwa mereka keduanya – Qumm dan Kufah – akan berperan sebagai hujjah Allah dan penduduknya pasti musnah, dan pasti tidak bukti Ilahi bagi sebagian dunia. Lagipula, langit pasti tidak menyisakan keamanan dan pasti tidak ada peringatan yang diberikan kepada manusia. Qumm dan penduduknya akan tetap kebal dari semua malapetaka. Segera akan datang suatu masa ketika Qumm dan para penghuninya akan menjadi hujjah bagi eksistensi Allah bagi seluruh dunia. Hal ini akan terjadi selama kegaiban al-Qa’im kami sampai ia muncul. Jika ini tidak terjadi, maka bumi akan menenggelamkan penduduknya. Malaikat Allah akan menghilangkan semua nestapa dan bencana dari penduduk Qumm. Setiap agresor yang melakukan serangan atas Qumm akan dibinasakan oleh orang-orang yang berperang melawan para agresor ini. Lebih jauh, mereka akan ditimpa bencana yang menyusahkan atau akan berhadapan dengan lawan yang kuat. Sebagaimana para agresor ini melupakan Allah, maka Allah pun akan menjadikan mereka lupa akan Qumm dan penduduknya”. 2
Imam Ali bin Abi Thalib as memprediksikan hal-hal berikut tentang Qumm:”Akan ada seorang laki-laki dari Qumm yang akan menyeru manusia kepada kebenaran. Sebagian orang akan memenuhi panggilannya dan akan mengelilinginya bagaikan potongan-potongan besi [yang ditarik oleh magnet]. Angin yang kuat tidak mampu menggeserkan mereka dari tempatnya. Mereka tidak akan letih dan gentar oleh peperangan. Mereka tidak percaya kepada siapapun selain Allah. Akhirnya kemenangan adalah untuk mereka yang bertakwa”.3
Dr Jalali : Anda telah memprediksikan bahwa kaum Muslim akan menjadi mayoritas di masa depan. Spekulasi ini ditentang oleh beberapa hadis berikut. Misalnya, Nabi diriwayatkan telah berkata:”Kelak akan datang suatu zaman ketika tidak ada sesuatupun dari Alquran kecuali ayatnya saja. Dan tidak ada yang bertahan dalam Islam kecuali namanya. Ada orang-orang yang dipanggil Muslim, namun mereka sangat jauh dari Islam. Mereka membangun masjid-masjid yang megah; namun hampa dari petunjuk”.4
Tn. Hosyyar : Dalam hadis-hadis semacam itu Nabi belum memprediksikan lebih jauh rincian khusus bahwa akan ada suatu masa di mana kebenaran Islam akan pudar dan itu tidak lebih daripada sekadar gambaran yang tersisa; dan bahwa, meskipun mereka Muslim, mereka jauh dari kebenaran Islam. Namun, prediksi ini pun sesuai dengan mayoritas Muslim, karena adalah mungkin bahwa meskipun Muslim, mereka hanya sedikit dipengaruhi oleh kebenaran dan spiritualitas Islam. Malahan debu tebal inkonsistensi dan tradisionalisme kuno yang pasti hinggap pada Islam akan dibasmi oleh keberadaan pasti dari Imam Keduabelas, yang akan meletakkan pondasi bagi pembaruan bangunan agama. Dalam hal ini patut diingat kembali hadis Nabi yang mengatakan:”Aku bersumpah demi Zat yang di tangan-Nya nyawaku bahwa Islam dan kaum Muslim akan selalu bertambah, sedangkan kaum kafir dan mereka yang menyekutukan Allah dengan yang lain (musyrikin) akan berkurang”.
Lantas beliau menambahkan:”Aku bersungguh-sungguh menyatakan bahwa kapanpun malam tiba agama ini akan sampai“. 5
Adalah cukup untuk menunjukkan bahwa, pertama, diprediksikan sebelum Imam Keduabelas muncul masyarakat Muslim akan mencapai kedudukan mayoritas. Kedua, ketika ia muncul banyak orang akan memeluk Islam karena aras kesempurnaan manusia pasti mencapai kadar tersebut yang akan meneruskan manusia untuk menerima kebenaran Islam, sebagaimana banyak hadis meriwayatkannya. Dalam hadis berikut Imam al-Baqir telah berkata:”Ketika al-Qa’im kami muncul, Allah akan ‘menyentuhkan’ rahmat kepada kepala makhluk-makhluk-Nya, sehingga akal mereka menjadi sempurna, dan mampu merealisasikan mimpi-mimpi mereka dengan akalnya itu”.6
Imam Ali bin Abi Thalib as berkata:”Di Hari Akhir dan hari-hari bencana dan kejahilan manusia, Allah akan mengangkat seseorang dan akan menolongnya serta melindungi para pengikutnya melalui para malaikat. Allah akan membantunya melalui tanda-tanda yang menakjubkan dan akan memberinya kejayaan di atas semua penduduk dunia, baik mereka suka ataupun tidak, mereka akan memeluk agama yang sejati. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan persamaan, kecerdasan dan rasionalitas. Jarak antara tempat-tempat semakin susut baginya dengan cara sedemikian sehingga tidak ada orang kafir yang akan tersisa kecuali akan dibawa kepada keimanan [oleh orang yang diangkat Allah], dan tiada satu pelaku maksiat pun yang akan tersisa melainkan ia akan menjadi saleh”.7
“Musuh-musuhmu akan Saling Menghancurkan”
Persoalan lain yang membantu memecahkan persoalan yang diajukan oleh Ir Madani adalah bahwa kondisi umum dunia, kemajuan dalam penemuan-penemuan ilmiah yang berbahaya, dan perlombaan bersenjata antara bangsa Barat dan Timur, di samping kebangkrutan moral umum dalam kemanusiaan, membolehkan kita untuk mengantisipasi di mana kekuatan adidaya, termasuk Yahudi dan Kristen, akan mendorong satu sama lain dalam aktivitas perseteruan, dan akan menghancurkan mayoritas penduduk dunia dengan perlengkapan senjata-senjata penghancur. Kelompok besar lainnya akan menjadi korban dari penyakit sulit yang akan merata [mungkinkah ini AIDS, wahai pembaca, tolong renungkan fenomena ini - pen.] sebagai suatu akibat kehancuran manusia terhadap sistem kekebalan alami yang disediakan oleh Allah pada tubuh manusia dan lingkungan.
Seorang sahabat Imam al-Baqir yang bernama Abdul Malik al-A’yan meriwayatkan bahwa suatu ketika ia berdiri sewaktu datang Imam al-Baqir dan, bersandar pada tangannya, menangis, seraya berkata : “Saya sangat berharap saya akan menyaksikan periode al-Qa’im ketika masih ada beberapa kekuatan yang tersisa padaku.” Imam (as) menghiburnya dan berkata:”Apakah kamu tidak puas bahwa musuh-musuhmu sibuk satu sama lain [dalam konflik], sedangkan engkau tinggal dengan nyaman di rumah ? Ketika al-Qa’im kami bangkit salah seorang di antara kalian akan mendapatkan kekuatan 40 manusia. Hatimu bagaikan baja, yang sekiranya dilempar ke atas gunung, niscaya gunung itu hancur seluruhnya. Engkau akan menjadi pemimpin dunia dan penjaganya“.8
Dalam hadis lain Imam ash-Shadiq memprediksikan hal berikut:“Sebelum kemunculan al-Qaim dua kematian akan terjadi : kematian merah dan kematian putih. Kematian akan membunuh lima dari setiap tujuh orang. Kematian merah akan terjadi dengan sarana pembunuhan dan kematian putih melalui epidemik9
Zurarah bin A’yan, sahabat dekat Imam ash-Shadiq, pada salah satu kesempatan bertanya kepada Imam : “Apakah seruan dari langit [sebagaimana diprediksikan dalam hadis-hadis kemunculan al-Qa'im], itu benar adanya ?” Imam menjawab : “Aku nyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa sebenarnya itu akan terjadi sebagaimana seluruh manusia [yang telah mendengarnya] akan mengulang [seruan] tersebut dengan lidah mereka.” Beliau menambahkan ; “Al-Qa’im tidak akan muncul sampai sembilan dari setiap sepuluh orang dibinasakan.”10
Perang Tak Dapat Dihindarkan
Dr Fahimi : Apakah tidak mungkin bahwa persiapan dari revolusi al-Mahdi bisa dilakukan dengan sedemikian guna menghindari perang dan pertumpahan darah dalam menegakkan pemerintahannya ?
Tn Hosyyar : Sebagaimana hal-hal yang secara normal terjadi dalam peristiwa semacam itu, tampaknya tidak mungkin bahwa katastrof ini dihindari bahkan ketika aras pemikiran manusia berubah ke tingkat di mana jumlah orang-orang baik kian bertambah, para penindas dan orang-orang egotistik akan tetap ada di tengah-tengah masyarakat manusia. Kelompok ini secara tak dapat dibantah lagi menentang keadilan dan takkan pernah menghentikan antagonisme keras kepala mereka terhadap kekuatan apapun. Orang-orang semacam ini akan melakukan apa saja terhadap al-Mahdi yang dijanjikan guna melindungi kepentingan mereka sendiri. Bahkan, mereka akan melakukan apa saja dengan kekuatan mereka guna mengacaukan serta memerangi mereka yang mendukung Imam. Untuk mengikis habis pengaruh negatif dari kelompok ini maka tak ada solusi lain kecuali perang dan pertumpahan darah. Karena alasan ini di mana hadis dari Ahlul Bait telah mengakui peperangan dan pertumpahan darah yang tak terelakkan lagi.
Dalam sebuah hadis dari Bashir, sahabat lain dari Imam ash-Shadiq, bertanya kepada Imam tentang apa yang manusia katakan tentang kemunculan al-Mahdi : ‘Ketika ia muncul bahkan tidak ada setetes darah pun yang biasanya dibolehkan mengalir selama prosedur berbekam akan tertumpah.’ Imam menjawab bahwa hal semacam itu mustahil :”Apabila hal itu mungkin dilakukan tentu oleh Nabi Saww sendiri akan melakukannya. Sebenarnya, dalam peperangan melawan musuh, darah Nabi tumpah dari giginya dan dahinya terluka. Demi Allah, revolusi dari ia yang akan memimpin dan mengatur urusan [masyarakat Muslim] tidak akan selesai sampai kami berkeringat di medan perang dan tumpahnya darah.” Dia kemudian mengusapkan tangannya pada dahinya”.11
[IM/Buletin Al-Jawad/R]
Sumber pena:
1. Safinat al-Bihar, hadis yang berhubungan dengan Qumm
2. Ibid.
3. Bihar al-Anwar, jilid 60, hal.216
4. Ibid., jilid 52, hal.190
5. Ibn ‘Asakir, Tarikh (Edisi Damaskus, 1329), jilid 1, hal.87
6. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal.328
7. Itsbat al-Hudah, jilid 7, hal. 49
8. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal.335
9. Itsbat al-Hudah, jilid 7, hal. 401
10. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal.244
11. Ibid., hal.358 []

 

=Wahai Wanita Tutupilah AuratMu=



Jika seorang wanita muslimah memakai hijab (jilbab), secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki “Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu serta kamu juga bukan milikku, tetapi saya hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang yang merdeka dan tidak terikat dengan siapa pun dan aku tidak tertarik kepada siapa pun, karena saya jauh lebih tinggi dan terhormat dibanding mereka yang sengaja mengumbar auratnya supaya dinikmati oleh banyak orang.”
Wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki lain, akan mengundang perhatian laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangiku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Atau manakah orang yang berseloroh “Aduhai betapa cantiknya?”
Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya, sehingga membuat laki-laki terfitnah, maka jadilah ia sasaran empuk laki-laki penggoda dan suka mempermainkan wanita.
Manakah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap laki-laki yang melihat menundukkan pandangan dan bersikap hormat. Mereka juga menyimpulkan, bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati, sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta’ala ,
“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab :59).
Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta paras kecantikannya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Hal itu jelas mengundang perhatian laki-laki yang hobi menggoda dan mempermainkan kaum wanita, sehingga mereka menjadi mangsa laki-laki bejat dan rusak tersebut.Dia ibarat binatang buruan yang datang sendiri ke perangkap sang pemburu. Akhirnya, ia menjadi wanita yang terhina, terbuang, tersisih dan kehilangan harga diri serta kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.
==================================================
Syarat-Syarat Hijab (pakaian islami bagi wanita):
Pertama;
Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikit pun, selain yang dikecualikan karena Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nuur: 31)
Dan juga firman Allah Subhannahu wa Ta’ala,“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Al Ahzab :59).
Ke dua;
Hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal, tidak menampakkan warna kulit tubuh (transfaran).
Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.
Hendaknya hijab tersebut tidak berwarna-warni dan tidak bermotif.
Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,“Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan (kebanggaan) di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian dibakar dengan Neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan).
Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian berdasar-kan hadits dari Abu Musa Al-Asy’ary, dia berkata, Bahwa Rasulullah bersabda,“Siapa pun wanita yang mengenakan wewangian, lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina” (H.R Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan hadits ini Hasan)
Ke tiga; Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian kaum wanita kafir, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Dan Rasulullah mengutuk seorang laki-laki yang mengenakan pakaian wanita dan mengutuk seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki. (H.R. Abu Dawud an-Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih).
Catatan : Menutup wajah menurut syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani di dalam kitabnya Jilbab al-Mar’ah al-Muslimah Fil Kitab Was Sunnah, adalah sunnah, akan tetapi yang memakainya mendapat keutamaan.
Semoga tulisan ini memberi manfaat bagi seluruh kaum muslimin, terutama para wanita muslimah agar lebih mantap/teguh dalam menjaga hijab mereka.
Sumber pena daripada  : Ummu Ahmad Rifqi...