Welcome to My lovely Blog

Random

create your own banner at mybannermaker.com!
Copy this code to your website to display this banner!
http://adf.ly/EWRNQ

Hadiths/aLQur'an

Hadiths/aLQur'an
Dhul Hijja

Rahbar: Analis Dunia Akui Pengaruh Besar Iran di Kawasan dan Dunia!



Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini dalam pertemuan dengan sejumlah perwira tinggi dan komandan di jajaran militer dan kepolisian menjelaskan bahwa kerja keras, usaha yang giat tanpa kenal lelah, inovasi, dan pandangan yang jauh ke depan yang diiringi dengan tawakkal kepada Allah Swt adalah sumber berkah pada perputaran hari dan tahun serta perjalanan bangsa.
Beliau mengatakan, gerakan penuh berkah yang saat ini sudah dimulai di kawasan adalah buah dari resistensi, tekad kuat dan keberanian bangsa Iran yang telah mengerahkan segenap kemampuan, kemauan, dan semangatnya ke tengah medan, dan ke depan, akan datang perkembangan-perkembangan yang lain.
Seraya menyinggung keistimewaan musim semi dan Nouruz yang disertai dengan fenomena pertumbuhan dan kemekaran, Rahbar menandaskan, manusia bisa menyesuaikan diri dengan alam dan memanfaatkan fenomena pertumbuhan dan kemekaran untuk bekerja, berinovasi dan berkreasi.
Menurut beliau gerakan menuju cita-cita ilahiyah dan keyakinan akan bantuan Allah akan membuka jalan bagi pertumbuhan dan kemekaran. "Optimisme kepada Allah, keimanan Ilahi, tidak pesimis dalam menghadapi kesulitan serta berpandangan jauh dan historis adalah kunci meraih kemajuan. Jiwa seperti ini harus semakin diperkuat," imbuh beliau.
Salah satu contoh dari pertumbuhan dan kemekaran itu adalah kemenangan revolusi Islam di Iran dan resistensi bangsa Iran dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tekanan. Menyatakan hal itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, hampir semua analis dunia mengakui bahwa transformasi yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini dipengaruhi oleh kebangkitan rakyat Iran.
Beliau menyinggung pengaruh kemenangan revolusi Islam dalam mengubah perimbangan kekuatan dan peta politik di tingkat regional dan internasional termasuk yang berkaitan dengan isu Palestina dan keruntuhan wibawa arogansi dunia, seraya mengatakan, transformasi saat ini adalah hasil dari pengendapan motivasi, pemikiran dan keputusan yang baru sekarang menemukan kesempatan untuk mengemuka. Masalah ini terjadi berkat resistensi dan kegigihan bangsa Iran serta tanda-tanda kemajuan yang dicapai Iran yang Islami ini.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, ibarat syajarah tayyibah atau pohon yang baik, revolusi Islam Iran dengan resistensinya selama 32 tahun telah menumbuhkan buah berupa harga diri bangsa, kehormatan politik bagi pemerintahan Islam, kemajuan dan inovasi di berbagai medan keilmuan dan ekonomi, serta ketangguhan dalam menghadapi kekuatan-kekuatan arogan, dan ini telah menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain di kawasan.
Salah satu contoh resistensi bangsa Iran adalah sikap bangsa ini dalam isu nuklir. "Dalam masalah nuklir, kekuatan-kekuatan adi daya dan arogan telah mengerahkan segenap kemampuan politik, propaganda, dan ekonomi untuk memaksa Republik Islam Iran mundur dari pendiriannya lewat tebaran isu, tekanan dan embargo. Tapi sekarang, setelah delapan tahun bekerja keras dan resisten menghadapi berbagai tekanan, Iran yang Islami berhasil mengungguli kubu arogansi. Selain mengukir keberhasilan yang mencengangkan di bidang nuklir, bangsa ini telah menunjukkan bahwa di medan perang tekad dan kemauan, ia lebih tangguh dibanding kekuatan adi daya dunia," tegas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa dalam perang yang berlangsung selama 32 tahun ini Republik Islam bukan hanya tak menyerah kepada sistem kezaliman dunia, bahkan melangkah lebih maju, sementara kubu lawan khususnya Amerika Serikat (AS) semakin lemah dan rentan dibanding kondisi tahun-tahun yang lalu.
Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar yang juga Panglima Besar Seluruh Korps Angkatan Bersenjata mengimbau barisan angkatan bersejata untuk memperkuat semangat, kinerja, usaha tanpa henti dan kedisiplinan yang benar dalam mengatur sarana dan logistik. Beliau mengatakan, di jajaran angkatan bersenjata sudah ada gerakan ke depan yang baik dan gerakan ini harus semakin dipacu dan dilanjutkan dengan penuh semangat.
Pemimpin Besar Revolusi Islam juga mengimbau berbagai hal termasuk peningkatan pelatihan, kesiapan fisik dan keterampilan pertahanan. "Angkatan Bersenjata di pemerintahan Republik Islam adalah benteng yang kokoh bagi rakyat, dan benteng ini harus selalu dipertahankan kekokohannya," seru beliau.
Di awal pertemuan, Mayor Jenderal Feiruz Abadi Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata dalam laporannya menjelaskan kinerja korps angkatan bersenjata sepanjang tahun yang lalu.
Pertemuan itu diakhiri dengan shalat Dhuhur dan Ashar berjamaah yang dipimpin oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Khamenei.
 

ZIKIR


SOAL 471: 
Apakah ada masalah (isykâl) jika mengganti zikir ruku’ dengan zikir sujud dan sebaliknya secara sengaja?
JAWAB: 
Jika ia melakukannya dengan dasar sebagai zikirullah (‘azza ismuh) secara umum, maka tidak ada masalah, sedangkan ruku’, sujud, dan shalatnya sah seluruhnya.

SOAL 472: 
Jika seorang membaca zikir ruku’ dalam sujudnya karena lupa atau sebaliknya; membaca zikir sujud ketika ruku’, lalu ia segera ingat dan melakukan pembenahan, apakah shalatnya sah?
JAWAB: 
Tidak ada masalah, dan shalatnya sah.


SOAL 473: 
Jika seseorang, setelah usai shalat atau saat sedang melakukan shalat, ingat bahwa zikir yang ia baca pada sujud atau ruku' nya keliru, apakah hukumnya?
JAWAB: 
Jika (ingat) setelah melalui posisi zikir, yakni ruku’ dan sujud, maka ia tidak menanggung suatu apapun.

SOAL 474: 
Apakah cukup seseorang membaca tasbihât arba’ah (tasbih yang empat, yakni subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, penj) sekali saja dalam rakaat ketiga dan keempat?
JAWAB: 
Cukup, namun dianjurkan berdasarkan ihtiyâth, membacanya tiga kali.

SOAL 475: 
Tasbihât arba’ah dalam shalat dibaca tiga kali. Namun, ada seseorang yang karena lupa membacanya empat kali. Apakah shalatnya diterima di sisi Allah Swt?
JAWAB: 
Tidak ada masalah (la isykâl).


SOAL 476: 
Apakah hukum orang yang tidak tahu bahwa ia telah membaca tasbihât arba’ah sebanyak tiga kali atau lebih atau kurang dalam rakaat ketiga dan keempat shalatnya?
JAWAB: 
Membaca satu kali juga sudah cukup dan ia tidak menanggung suatu apapun. Dan selama belum melakukan ruku’, ia dapat menganggap bahwa ia telah membacanya kurang dari tiga kali lalu mengulanginya sampai yakin bahwa ia telah mengucapkannya sebanyak tiga kali.

SOAL 477: 
Apakah boleh membaca “bihaulillâhi wa quwwatihi...” ketika tubuh sedang bergerak dalam shalat? Apakah hal itu sah sebagaimana dalam posisi berdiri (qiyâm)?
JAWAB: 
Tidak ada masalah (la isykâl). Pada dasarnya zikir tersebut (dibaca) dalam keadaan berdiri untuk memasuki rakaat berikutnya.

SOAL 478: 
Apakah yang dimaksud dengan ‘zikir’? Apakah ia mencakup salawat atas Nabi dan keluarganya (Saw)?
JAWAB: 
Zikir adalah setiap lafaz yang mengandung sebutan Allah (‘azza ismuh), sedangkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad (Saw) termasuk zikir yang termulia.

SOAL 479: 
Apakah ada masalah (isykâl) jika kami pada saat melakukan shalat witir, yang hanya satu rakaat, saat mengangkat tangan dalam qunut dan permohonan hajat, menyebutkan keperluan-keperluan dengan Bahasa Persia?
JAWAB: 
Tidak ada malasah (la isykâl) berdo’a dalam qunut dengan Bahasa Persia. Bahkan tidak ada larangan berdoa dalam qunut dengan bahasa apapun selain Bahasa Arab. 

 

JIHAD


SOAL 1002: 
Apa hukum jihad ibtida’i (memulai menyerang) di zaman ghaibah Imam Maksum As? Apakah seorang faqih yang memenuhi syarat dan berkuasa (wali amril muslimin) berhak mengeluarkan hukum untuk hal tersebut?
JAWAB: 
Pendapat yang memperbolehkan penetapan hukum jihad ibtida’i bagi seorang faqih yang memenuhi syarat dan yang memimpin urusan kaum muslimin, jika ia memandang bahwa maslahat menuntut hal itu tidaklah jauh (la yab’ud). Bahkan pendapat inilah yang lebih kuat.

SOAL 1003: 
Apa hukum mempertahankan (difa’) Islam ketika mengetahui adanya bahaya yang mengancam Islam tanpa kerelaan kedua orang tua?
JAWAB: 
Melakukan difa’ (mempertahankan) yang wajib demi Islam dan kaum muslimin tidak bergantung pada izin kedua orang tua. Meski demikian, sepatutnya berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kerelaan mereka berdua.

SOAL 1004: 
Apakah ahlul kitab yang hidup di negara-negara Islam diperlakukan secara hukum sebagai ahludz dzimmah?
JAWAB: 
Mereka secara hukum diperlakukan sebagai mu’ahid (yang mengikat perjanjian damai) selama tunduk pada undang-undang dan ketentuan-ketentuan negara Islam yang menaungi mereka dan selama mereka tidak melakukan sesuatu yang menyalahi (perjanjian) keamanan.

SOAL 1005: 
Apakah seorang muslim boleh memilki orang kafir dari ahli-kitab atau non ahli-kitab, laki atau perempuan, di negara-negara orang kafir atau di negara-negara muslim ataukah tidak?
JAWAB: 
Hal itu tidak diperbolehkan. Sedangkan nasib para tawanan perang apabila orang-orang kafir menyerang negara Islam, berada di bawah wewenang penguasa Islam. Umat muslim sebagai pribadi-pribadi tidak mempunyai wewenang semacam ini.

SOAL 1006: 
Sendainya, demi memelihara Islam sejati yang dibawa Muhammad Saw hanya dapat dilakukan dengan mengalirkan darah seorang manusia yang terhormat jiwanya (an-nafs al-muhtaramah), apakah hal itu diperbolehkan?
JAWAB: 
Mengalirkan darah manusia yang terhormat jiwanya tanpa hak syar'i haram berdasarkan syariah serta bertentangan dengan hukum-hukum Islam sejati yang dibawa oleh Muhammad Saw. Atas dasar inilah, tidaklah berarti ucapan bahwa memelihara Islam sejati yang dibawa Muhammad hanya bisa dilakukan dengan membunuh seorang yang bersalah (bari’). Namun, apabila yang dimaksud adalah jihad yang dilakukan mukallaf di jalan Allah (swt) dan demi mempertahankan Islam sejati yang dibawa Muhammad Saw dalam kondisi yang diduga berakibat ia akan terbunuh, maka konteksnya berbeda-beda. Apabila mukallaf sesuai penilaiannya merasa bahwa asal keberadaan Islam (baidhatul Islam) berada dalam bahaya, maka ia wajib bangkit untuk mempertahankan Islam, meskipun ada kekhawatiran ia akan terbunuh.
 

CARA AMR MA'RUF DAN NAHI MUNKAR


SOAL 1021: 
Apa tugas anak terhadap kedua orang tua atau isteri terhadap suaminya yang tidak mempedulikan pembayaran khumus atau zakat? Apakah haram hukumnya menggunakan harta yang tidak dikhumuskan atau dizakatkan karena bercampur dengan haram, khususnya adanya penekanan yang banyak dalam nas agama yang melarangnya karena mengkonsumsi makanan yang haram itu akan menodai jiwa?
JAWAB: 
Ketika seoarang anak menyaksikan kedua orang tua atau isteri menyaksikan suami mengabaikan ma’ruf atau melakukan munkar, maka wajib bagi keduanya melakukan amr ma’ruf dan nahi munkar jika syarat-syaratnya telah terpenuhi. Mereka berdua boleh menggunakan harta mereka, kecuali jika meyakini bahwa dalam harta yang mereka berdua gunakaan terdapat khumus dan zakat. Dalam kondisi seperti ini, keduanya wajib minta izin dari wali urusan khumus dan zakat sejumlah (khumus dan zakat) tersebut.

SOAL 1022: 
Metode apakah yang sepatutnya ditempuh oleh seseorang anak dalam menyikapi kedua orang tuanya yang tidak mempedulikan tugas keagamaan mereka karena keduanya tidak meyakininya secara utuh?
JAWAB: 
Ia wajib menyuruh mereka berdua melakukan ma’ruf dan melarang mereka melakukan munkar dengan ucapan yang lembut sambil tetap menghormati mereka sebagai orang tua.

SOAL 1023: 
Saudara saya tidak mengindahkan masalah-masalah hukum dan akhlak dan tidak terpengaruh oleh nasehat hingga sekarang? Apa kewajiban saya saat menyaksikan sikapnya semacam ini?
JAWAB: 
Anda wajib menunjukkan sikap kecewa terhadap perbuatannya yang bertentangan dengan syari’ah, dan anda wajib mengingatkannya dengan segala cara yang bersahabat yang anda anggap efektif dan baik. Namun, janganlah memutuskan hubungan kerabat (silaturahmi), karena hal itu tidak diperbolehkan.

SOAL 1024: 
Bagaimana seharusnya kita berhubungan dengan orang-orang yang dulu pernah melakukan perbuatan-perbuatan haram seperti minum khamr?
JAWAB: 
Yang menjadi tolok ukur adalah kondisi orang yang sekarang. Jika mereka telah bertobat atas semua yang telah dilakukannya, maka mereka sekarang diperlakukan dalam pergaulan sebagaimana mukmin lainnya. Namun, jika orang itu melakukan perbuatan haram sekarang, maka ia wajib mencegahnya dengan cara nahi munkar.Jika ia tetap tidak meninggalkan perbuatan haram tersebut kecuali bila dijauhi, maka ketika itu pemutusan hubungan dengan orang itu menjadi wajib dilakukan.

SOAL 1025: 
Melihat serangan bertubi-tubi budaya barat yang anti moral Islam dan adanya penyebaran kebiasaan tidak Islami, seperti para lelaki yang memakai kalung salib emas atau pakaian dengan warna mencolok yang dikenakan oleh para wanita, kadang kala kacamata gelap dan gelang emas yang dipakai oleh sebagian pria dan wanita, jam tangan tertentu yang menarik perhatian dan buruk menurut pandangan umum (urf). Sebagaian bersikeras melakukan hal ini meski telah diperintahkan agar berbuat ma’ruf dan mencegah munkar. Kami mohon Anda menjelaskan metode ynag wajib digunakan untuk menyikapi orang-orang semacam mereka?
JAWAB: 
Mengenakan emas sebagai pakaian atau kalung haram bagi lelaki secara mutlak. Dan tidak diperbolehkan memakai pakaian yang model jahitan, warna dan lainnya merupakan penyebaran budaya yang menentang kaum muslimin. Juga tidak boleh menggunakan gelang dan kacamata dengan cara yang dianggap sebagai sifat meniru budaya yang menentang kaum muslimin. Yang wajib atas orang lain dalam mengahadapi gejala-gejala ini ialah nahi munkar secara lisan.

SOAL 1026: 
Kadang kala kami melihat mahasiswa atau pegawai yang melakukan kemungkaran tidak segera berhenti meninggalkannya meskipun telah diberi peringatan dan bimbingan terus menerus, bahkan tetap bersikeras melakukan perbuatan buruk yang dapat merusak suasana fakultas. Bagaimana pendapat Anda tentang sanksi administratif yang efektif baginya?
JAWAB: 
Tindakan tersebut boleh dilakukan dengan tetap memperhatikan peraturan internal fakultas. Parapemuda hendaknya memandang secara serius masalah amr ma’ruf dan nahi munkar. Mereka selayaknya mempelajari syarat-syarat dan hukum-hukum syar'inya dengan seksama. Mereka harus menyebarluaskan prinsip ini dan menggunakan metode-metode yang etis dan efektif untuk mendorong kebaikan (ma’ruf) dan mencegah terjadinya kemunkaran, dan tidak menggunakannya demi tujuan-tujuan pribadi, dan hendaknya mereka tahu bahwa ini adalah yang terbaik dan paling efektif dalam penyebarluasan kebaikan dan mencegah keburukan. Semoga anda sekalian diberi taufiq untuk memperoleh keridhaan-Nya.

SOAL 1027: 
Apakah boleh seseorang tidak membalas ucapan salam pelaku munkar dengan tujuan mencegahnya dari perbuatan munkarnya?
JAWAB: 
Boleh tidak membalas salam dengan tujuan mencegah kemunkaran, jika menurut urf, (pandangan umum) hal itu dianggap sebagai pelarangan dan penolakan terhadap munkar.

SOAL 1028: 
Jika para pejabat berhasil membuktikan secara pasti bahwa sebagian orang yang bekerja di kantor-kantor mereka meremehkan atau tidak melakukan shalat fardhu, dan tidak terpengaruh oleh nasehat dan bimbingan, apakah kewajiban mereka dalam menyikapi orang-orang seperti ini?
JAWAB: 
Meski demikian, mereka tetap wajib menyadari efektifitas tindakan amr ma’ruf dan nahi munkar jika dilakukan secara terus menerus dengan tetap memperhatikan syarat-syaratnya. Dan ketika tidak ada harapan bahwa amr ma’ruf terhadap mereka akan berpengaruh, maka jika ketentuan undang-undang memperbolehkan pencabutan hak-hak kepegawaian, maka tindakan demikian terhadap mereka wajib dilakukan sambil mengingatkan bahwa tindakan demikian diambil karena mereka meremehkan pelaksanaan kewajiban keagamaan ini.
 

Peran Sosial Wanita


Peran sosial wanita sangat urgen sebagai bagian dari masyarakat. Para wanita sebelumnya tidak memperhatikan sama sekali masalah ini dan tidak menganggapnya penting. Mereka bahkan tidak menganggap adanya peran sosial wanita bahkan untuk urusan yang umum sekalipun yang kini diwacanakan secara luas. Coba kalian perhatikan bagaimana saat ini semua wanita di desa-desa bahkan yang terpencil sekalipun menganggap dirinya bertanggung jawab atas revolusi, berusaha menjaga dan memiliki Revolusi Islam Iran ini. Oleh karenanya dari sisi ini tidak ada perbedaan sedikit pun antara pria dan wanita. Bahkan terkadang para wanita lebih bersemangat dan punya pandangan yang lebih cemerlang terkait masalah-masalah sosial dan negara. Semua masalah itu dinilai punya hubungan erat dengan mereka.

Islam memandang wanita dan pria, bahkan semua makhluk ciptaan Allah dengan sudut pandang yang realistis, bersandarkan pada fitrah, alami dan punya kebutuhan yang hakiki. Yakni Islam tidak mengharapkan sesuatu dari seseorang melebihi kemampuan dan apa yang telah diberikan kepadanya. Sesungguhnya Islam dibangun dari kenyataan dan kelogisan.

Sayangnya para wanita di sepanjang sejarah selalu dizalimi karena mereka tidak mengetahui nilai dan kedudukan sejati wanita. Masyarakat tidak melindungi pribadi hakiki seorang wanita seperti yang diinginkan Islam. Mereka malah mendorong wanita ke arah kemewahan, dandanan yang tidak berguna dan mengubahnya sebagai sebuah alat konsumerisme. Ini sejatinya merupakan kejahatan dan kezaliman paling besar terhadap wanita. Perbuatan ini jelas bertujuan membuat wanita melupakan cita-cita dan tujuannya meraih kesempurnaan dengan menyibukkannya dengan hal-hal remeh dan rendah. Namun Islam secara logis menilai wanita dengan realistis, berdasarkan fitrah, alami dan kebutuhan-kebutuhan sejatinya. Hukum ilahi diturunkan sesuai dengan berbagai macam keinginan dan kebutuhan.

Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan anggota Dewan Kebudayaan dan Sosial Wanita.
 

Mengembangkan Potensi Wanita

Bila kita betul-betul mengurusi masalah wanita dengan baik di negara kita sendiri, berarti sebuah pengabdian kepada kaum wanita di seluruh dunia, sebuah pengabdian sejati kepada seluruh kaum wanita. Mungkin saja sebagian dari nilai pegabdian ini dapat dipahami sekarang dan mungkin juga beberapa tahun mendatang. Namun bila kita benar-benar melakukannya dengan baik, sebuah pengabdian terhadap wanita.

Kalian mewakili kalangan elit wanita dari seluruh penjuru negeri. Kalian menjadi bukti keberhasilan cara pandangan negara Islam dan Islam terhadap wanita. Iran tidak pernah memiliki elit wanita sebanyak ini selama periode pemerintahan zalim dan thagut. Saya mengucapkan ini dan bersikeras menekankan masalah ini. Jumlah periset, dosen, cendikiawan, pemikir dan penulis, sastrawan, penyair, seniman, penulis cerita dan pelukis wanita lebih banyak jumlahnya dari periode pemerintahan thaghut. Yakni, sebuah periode bernama pembelaan terhadap wanita yang berusaha memberantas total hijab, kehormatan wanita dan perbedaan antara wanita dan pria. Pada periode ini mereka menganjurkan kebebasan tanpa batas, bahkan dalam beberapa kasus mereka lebih buruk dan ekstrim ketimbang yang dilakukan oleh negara-negara Eropa.

Kini Republik Islam Iran berkat hijab memiliki banyak elit akademisi, saintis, teknisi, aktivis politik, pakar budaya dan seniman perempuan. Di masa pemerintahan thagut kita bahkan tidak punya sebagian dari bidang yang ada ini. Bila ada itu pun sangat terbatas.

Apa yang dihasilkan Republik Islam Iran dan Islam tepat berbanding terbalik dengan yang dipropagandakan mereka. Mereka ingin menghidupkan kebebasan tanpa batas yang tidak hanya terbatas pada upaya untuk mencegah pertumbuhan, spiritual dan perkembangan potensi yang dimiliki wanita, tapi juga menyibukkan mereka dengan hal-hal remeh yang tampaknya dapat menaikkan gengsi dan cara hidupnya. Berdandan dengan berbagai model dan sejumlah kesibukan seperti ini menjadi penghalang perjalanan seorang wanita meraih kesempurnaan.

Iran tidak pernah memiliki periode keemasan bagi wanita seperti yang dirasakan saat ini. Saat ini begitu banyak periset wanita, cendikiawan, pemikir, sastrawan, seniman dan aktivis politik-sosial. Kenyataan ini membuktikan cara pandang Islam terkait masalah hijab berbeda dengan kebebasan tak terbatas yang dipropagandakan Barat. Hijab dalam pandangan Islam bukan hanya tidak menghalangi wanita tumbuh dan mencapai kesempurnaan, tapi dengan menaati aturan Islam dapat menjadi landasan untuk mempercepat mekarnya berbagai potensi yang dimiliki wanita.

Petikan Pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei saat bertemu dengan ribuan aktivis dan elit wanita. 4/7/2007 (13/4/1386)
 

Keutamaan dan Nilai Wanita Muslim

Perilaku manusia punya pengaruh luar biasa guna dalam upaya mencapai keutamaan dan nilai-nilai yang tinggi. Dari sini dapat diketahui betapa pengetahuan yang tinggi, makrifat dan hikmah tanpa tanding yang dimiliki oleh Sayyidah Fathimah Zahra as dalam usia mudanya sangat berkaitan erat dengan usahanya yang diterapkan dalam perilakunya. Anak perempuan Rasulullah saw ini senantiasa menjadi penggerai penuh kasih atas kesedihan ayahnya, menjadi isteri penuh pengorbanan bagi suaminya dan pendidik agung buat anak-anaknya. Pribadi-pribadi besar seperti Imam Hasan as, Imam Husein as dan Sayyidah Zainab as adalah hasil didikannya. Sayyidah Fathimah Zahra as selalu beribadah demi memperkuat iman dan membersihkan dirinya. Ibadah membuat hatinya terbuka agar cahaya ilahi dan jalan makrifat memasukinya. Ia menjauhkan dirinya dari berbagai bentuk kemewahan dunia. Dan dalam membela Islam, Sayyidah Fathimah Zahra as menjadi teladan, bahkan menjadi mujahid terbesar dalam mendukung Kenabian, Keimamahan dan Wilayah, begitu juga dalam mengabdi pada suami.

Seorang wanita muslim harus berusaha mencari ilmu dan membersihkan dirinya baik spiritual maupun akhlaknya. Tidak peduli akan kemewahan dunia dan dengan menjaga kehormatan dan kesuciannya ia mampu mampu menjauhkan pandangan laki-laki bukan muhrim terhadapnya. Sementara di lingkungan keluarga ia menjadi penenang hati suami dan anak-anak dan penyejuk kehidupan dan lingkungan rumah tangga. Dan di pangkuan penuh kasihnya ia membimbing anak-anak yang sehat, berjiwa baik dan tidak punya masalah kejiwaan.

Mereka yang hidup di dunia kebodohan, lalai dan sesat peradaban Barat selalu mengaku sebagai pembela hak-hak wanita dan hak asasi manusia (HAM), pada hakikatnya mereka yang menindas wanita. Bagaimana tidak. Mereka meneriakkan berbagai slogan tentang kebebasan wanita, namun pada saat yang sama mereka menjadikan wanita sebagai alat pemuas laki-laki tak bermoral. Menurut keyakinan kita, kezaliman terhadap wanita yang ada dalam budaya Barat yang payah dan pemahaman salah terhadap wanita dalam karya-karya dan seni Barat begitu luar biasa sepanjang sejarah. Kezaliman global terhadap wanita tidak hanya terbatas pada periode terakhir yang bersumber dari peradaban Barat. Karena menurut kami, apa yang terjadi di Barat dengan slogan kebebasan wanita sejatinya bukan kebebasan wanita, namun pada hakikatnya kebebasan pria tak bermoral menjadikan wanita sebagai pemuas dirinya.

Orang-orang Barat tidak saja melakukan kezaliman terhadap wanita dalam arena kerja dan aktifitas industri tapi juga di bidang seni dan sastra. Pandangan mereka terhadap wanita dalam karya seni, cerita, film dan lukisan mereka mencerminkan kenyataan ini. Orang-orang Barat hanya menganggap wanita sebagai sebuah makhluk pengkonsumsi, pemboros dan pekerja murahan. Namun bagaimana dengan Islam?

Islam tidak menganggap hal-hal tersebut sebagai nilai bagi wanita. Islam setuju bila wanita bekerja bahkan pekerjaan bagi wanita perlu selama tidak mengganggu kewajiban utama dan pentingnya; mendidik anak dan menjaga keutuhan keluarga. Namun Islam menekankan bahwa pekerjaan wanita tidak boleh bertentangan dengan kemuliaan dan nilai-nilai spiritual kemanusiaannya.

Ketika seorang wanita muslim kembali kepada diri dan fitrahnya, yang terjadi adalah mukjizat besar seperti kekuatan dan keagungan wanita muslim yang kita saksikan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran. Kita dapat menyaksikan keagungan Islam di wajah para wanita revolusioner Iran yang tetap teguh mempertahankan hijab, kesucian, tugas sebagai ibu rumah tangga dan mendidik anak mereka dan pada saat yang sama mereka masih bisa belajar dan menuntut ilmu. Kini rakyat Iran memiliki banyak dokter wanita dengan kemampuan luar biasa, wanita-wanita lulusan berbagai bidang dan disiplin ilmu dan para mahasiswi yang giat dan berpotensi sebagai kebanggaan Islam dan Republik Islam Iran.

Tidak ada satu ajaran pun yang mengakui ketinggian nilai dan kemuliaan manusia seperti Islam. Penghormatan terhadap manusia dan hak-hak asasi manusia merupakan salah satu dari prinsip-prinsip Islam. Hak-hak manusia hanya dapat terjamin dan dibela di bawah naungan undang-undang peradilan, hukum pidana, sipil, hak-hak umum Islami. Kita adalah pembela hak-hak asasi manusia.

Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para wanita dalam rangka hari ulang tahun kelahiran Sayyidah Fathimah az-Zahra as atau “Hari Wanita”. 16/12/1992 (25/9/1371)
 

KEUTAMAAN sURAH ar-RAHMAN


KEUTAMAAN sURAH ar-RAHMAN


Imam Ja'far Shadiq berkata,"Janganlah lupa membaca surah ar-Rahman.Sesungguhnya surah ini tidak akan pernah meresap ka hati orang-orang munafiq .Pada hari Qiamat kelak, surah ini akan menjelma sebagai manusia tampan dan wangi.Ia berdiri disisi Allah di suatu tempat yang terdekat dengan-Nya. Kemudian Ia berfirman kepadanya,"Siapakah orang yang beribadah di dunia dengan perintahmu dan senantiasa membacamu?" "Ya Allah, orang itu dan orang itu,"jawabnya.Wajah orang-orang yang ditunjuknya menjadi putih(bercahaya). Setelah itu, ia berkata kepada mereka: "Berikanlah syafaat kepda orang-orang yang kalian kehendaki." Lalu mereka memberikannya kepda orang yang mereka kehendaki sehingga tidak tersisa seorangpun. Kemudian Allah s.w.t. berfirman kepda mereka,"Masuklah ke dalam syurga dan tinggallah di mana kalian suka." 
     Diriwayatkan bahwa Imam Ja'far Shadiq as berkata ,"Sesiapa membaca surah ar-Rahman dan ketika sampai kepada ayat Fabi'ayyi ala'i rabbikuma tukadzdziban ia membaca "La bisya'in min ala'ika ukadzdzi",jika ia membacanya di saat malam tiba-tiba ia meninggal dunia, maka ia dianggap sebagai syahid dan jika ia membaca di siang hari lalu ia meninggal dunya pada waktu itu juga, maka ia meninggal dunya sebagai syahid."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Du'a (Doa) for RIZQ   (Sufficient Sustenance)
Allahumma salle ala Muhammadin wa ali Muhammad!  

According to Imam Ali ibn Abi Talib recitation of the following du-a'a after Fajr salat increases sustenance.

Praise be to Allah who made me aware of His nafs (reality) and did not forsake me to be one of those whose hearts do not perceive. Praise to be Allah who gave me (wisdom) to follow and obey Muhammad, blessings of Allah be on him and on his children, and also peace. Praise be to Allah who has kept my sustenance in His (own) hand and did not give it to other people (like me) from whom I may have to seek it. Praise be to Allah who covers my defects and shortcomings and does not disclose my infamy among the people. Praise be to Allah, the one and only.

ALH'AMDU LILLAAHIL LAD'EE A'RRAFNEE NAFSAHOO WA LAM YATRUKNEE U'MYAANAL QALBI ALH'AMDU LILLAAHIL LAD'EE JA-A'LANEE MIN UMMATI MUH'AMMADIN S'ALLALLAAHU A'LAYJI WA AALIHEE WA SALLAM ALH'AMDU LILLAAHIL LAD'EE JA-A'LA RIZQEE FEE YADIHEE WA LAM YAJ-A'LHU FEE AYDIN NAASI ALH'AMDU LILLAAHIL LAD'EE SATARA U'YOOBEE WA LAM  YAFZ'AH'NEE BAYNAN NAASI ALH'AMDU LILLAAHIL LAD'EE WAH'DAHOO

Tasbih of Fatima Zehra (sa)
Once the Prophet's (saw) daughter Fatima Zehra (as) asked the prophet for a helper. The Prophet(saw) advised her to recite the following Tasbih which is now known as Tasbih e Zehra. This Tasbih is usually recited after each prayer.
However it also has great value for solving the problems of Rizq, Sustenance, Business, Job etc. The person should recite the tasbih with the niyat (intention) of seeking rizq (sustenance), before leaving the house ,before commencing business or before starting work at office. 
34 times Allah o Akbar,33 times Alhumdolillah & 33 times Subhanallah 
Inshallah rizq problems can be overcome with this.
 Sallem beramel :)
 

Ahlulbayt (as) أَهْلَ الْبَيْتِ


Ahlulbayt (as)  أَهْلَ الْبَيْتِ



SrNameTitleKuniyaFatherMotherSahifaBirth dateBirthLeadershipAgeMartyrdomKillerBuried atStories
    
Agnomen
   Dua book  PlaceNo of yrsyrsDatePerson/KingShrineSayings
 
 1Muhammad Al- MustafaAbul-QasimAbdullahAmena bint Prayer book17th Rabbilawwal Mecca236328 Safar MedinaStory
   (saws)   Wahab PdfA'amul feel     11AH  Sayings
          also 13Jamadi ula  Story
 2Fatema (as)Al - ZahraUmmu AbihaMuhammadKhadijaFatmiya20th Jamadith ThaniMecca 183 Jamadi sani Medina 
     saws   6 y after be'that    11 AH   
The 12 successors :-
           ibne Story
 3Ali (as)AL-MourtadaAbul-HassanAbu TalibFatima bintAlaviya13th RajabMecca306321 RamadhanmuljimNajaf-Iraq 
      asad  10 y before Bethatin kabaa  40 AH   
           Johda/ Story
 4Hassan (as)Al- MujtabaAbu -Ali (as)Fatema  15th RamadhanMedina1047 28th SafarMuwaviyaBaqee 
    Muhammad  (as)  3 AH   50 AH Medina 
     Arafat      Shimr/ Story
 5Hussain (as)Sayyid usAbu -Ali (as)FatemaGift 3rd ShabanMedina115710th MuharramYazidKarbalaEncylopedia
  shohdaabidillah  (as) Sahifa 4 AH   61 AH Iraq 
      15 Jamadiawal /    Waleed bin Story
 6Ali (as)Zain ulAbul -Hussain(as)SharbanuSajjadiya5th SahabanMedina355725th MuharramAbdul malikBaqee 
   AbideenHassan   38 AH   95 AH / 712 Medina 
      1Rajab/    Hisham Story
 7MuhammadAl- BaqirAbul JaffarAli(as)Fatema  3rd SafarMedina1957 7thZilhajbinBaqee 
   (as) Hassan   57 AH /675   114 AH /732Abdul malikMedina 
           Mansoor Story
 8Jaffar (as)Al- SadiqAbu -MuhammadUmme - 17 RabbiawwalMedina345525th ShawaalDawanaqiBaqee 
    abidillah (as)Farwa 83 AH /702   148 AH/765 Medina 
           Haroon Story
9Musa (as)Al- KadhimAbul- Jaffar(as)Hamidadua7th SafarAbwa355525th RajabRashidKadhmain 
    Hassan   128 AH /744   183 AH /799 Iraq 
          26 Zilqada /Mamun Story
10Ali (as)Al- RedhaAbul-Musa(as)TuktumRazvia11th ZilqadMedina3055SafarRashidMashad(toos) 
    Hassan   148 AH /765   203 AH /817 Iran 
           Muatassim Story
11MuhammadAl- JawadAbu-JaffarAli(as)Sabiqa 10duas10th RajabMedina172529 ZilqadbillahKadhmain 
   (as) (Taqi)    195 AH /809   220 AH /835 Iraq 
           Mu'tazz Story
12Ali (as)Al- HadiAbul-MuhammadSamaanaNaqviya5th RajabMedina33423rd RajabbillahSamarra 
    (Naqi)Hassan (as)  212 AH  /827   254 AH /868 Iraq 
           Mu'tamid Story
13Hassan (as)Al- AskaryAbuAli(as)Haditha Askaria10th RabbiusaniMedina6288th Rabilawwal Samarra 
    Muhammad   232 AH /845   260 AH /872 Iraq 
             Story
14MuhammadAl -Mahdi AbulHassan(as)NarjisMahdviya15th ShabanSamarra 260AH/872 In ghaibat waiting to reappear    
  (as)Al -QaimQasim   255 AH /868 to- date     
Note: Some of the traditions have different recorded dates of Birth & Martyrdom, for some of the Personalities
Subsequent to the Ahlulbayt(as) there were many Companions & Ulamaa who wrote/narrated/passed on the Traditions /Pristine Islam
Corresponding 'Sunni Madhab' founders dates :Nu'man Abu Hanifah (80 - 150 ah /767), Malik ibn Anas (93 ah /713- 179/795 )  Muhammad ibn Idris al-Shafi'i (150 ah/767- 204 ah /819) Ahmad ibn Hanbal 164/  241(d.855)